Detail Publikasi Berita

SMAN 1 SEMIN

0 komentar
Guru dan Pegawai SMAN 1 Semin Ikuti Workshop Tantangan Moralitas
blog
Guru dan Pegawai SMAN 1 Semin Ikuti Workshop Tantangan Moralitas

Semin,Oktober 2025 — Dalam upaya memperkuat peran pendidik sebagai figur moral dan pembimbing karakter di tengah perubahan zaman, SMAN 1 Semin menyelenggarakan kegiatan Workshop Tantangan Moralitas pada Kamis–Jumat, 23–24 Oktober 2025. Kegiatan ini dilaksanakan di Ruang Guru SMAN 1 Semin dan diikuti oleh seluruh guru serta tenaga kependidikan sekolah.

Workshop ini menghadirkan narasumber Dr. Cahyaningsih, MBA. Melalui tema “Tantangan Moralitas”, kegiatan ini berfokus pada peningkatan pemahaman guru tentang karakteristik siswa masa kini, sekaligus membangun strategi pembelajaran yang lebih relevan dan bermakna.

Dalam sesi pembukaan, Kepala SMAN 1 Semin menyampaikan pentingnya kegiatan ini sebagai refleksi dan penguatan karakter bagi para pendidik. “Perubahan zaman yang cepat menuntut guru tidak hanya menguasai teknologi dan metode pembelajaran, tetapi juga mampu menjadi panutan dalam nilai, moral, dan etika bagi peserta didik. Workshop ini menjadi momentum bagi kita untuk memperbarui cara pandang dan memperkuat peran sebagai pembimbing moral,” ujarnya.

Selama dua hari kegiatan, peserta workshop terlibat dalam beberapa sesi yang dikemas interaktif. Pada hari pertama, Dr. Cahyaningsih memaparkan materi mengenai fenomena pergeseran nilai moral di kalangan remaja, dampak media sosial terhadap perilaku siswa, serta cara memahami pola pikir dan gaya komunikasi khas Generasi Z. Beliau menegaskan bahwa Gen Z memiliki kecerdasan digital tinggi, tetapi sering menghadapi tantangan dalam pengendalian emosi dan konsistensi moral. “Kunci menghadapi generasi ini adalah pendekatan empatik dan komunikatif. Guru tidak bisa hanya menuntut disiplin, tetapi juga harus menjadi pendengar dan pembimbing moral yang memahami konteks kehidupan siswa,” jelas Dr. Cahyaningsih.

Pada hari kedua, kegiatan berlanjut dengan sesi diskusi kelompok dan sharing session antar guru. Peserta membahas berbagai kasus nyata yang sering muncul di lingkungan sekolah, seperti penurunan etika berkomunikasi, kurangnya empati sosial, serta tantangan dalam menanamkan nilai tanggung jawab dan disiplin. Setiap kelompok kemudian merumuskan solusi dan strategi pembinaan karakter siswa, di antaranya melalui pendekatan keteladanan, penguatan kegiatan ekstrakurikuler, dan integrasi pendidikan karakter dalam setiap mata pelajaran. Suasana kegiatan berlangsung hangat, penuh antusiasme, dan diwarnai semangat reflektif dari seluruh peserta. Workshop ini tidak hanya menjadi ajang pembelajaran, tetapi juga sarana mempererat kebersamaan antara guru dan pegawai dalam menjalankan visi sekolah: mewujudkan generasi berprestasi, berkarakter, dan berakhlak mulia di era digital.